Kaset Pertama Yang Menggugah Gairah

Malam ini, 10 Januari 2012. Pukul 23:20. 4o menit sebelum ulang tahun gue. Gue berniat mengenang kembali musik pertama yang bener-bener membuat gue terpukau. Kesengsem. Tergila-gila. Dan hingga akhirnya gue nekat bermain musik sampai hari ini. Padahal gue bukanlah orang yang di karuniai bakat yang besar dalam memainkan instrument bahkan bernyanyi. Tapi gairah bermusik gue melebihi bakat Seni Rupa yang lebih gue kuasai. Ajaib. Gue bener-bener sudah membuktikan teori tentang tetek bengek Passion aka Gairah. Inilah yang membuat gue tetap ngotot berkarya di musik. Gairah yang menggebu.

Sejak bayi gue jika rewel, ibu gue akan menyetel kaset Titiek Puspa miliknya. Gue lupa judul albumnya. Yang masih gue ingat adalah cover depannya. Titiek Puspa menari di lapangan hijau yang luas dengan baju merahnya. kalau tidak salah dengan selendang kuning pula. Kadang gue berkelakar: “Mama kenapa gak nyetelin Led Zepelin sih, atau Rolling Stones kek”. Hahaha. Ternyata kaset itu di pilih secara random. Dan Titiek Puspa yang paling sukses membuat Jimi kecil terlelap.

Namun Musik yang pertama kali membuat gairah gue melonjak adalah….

Kaset Pertama Jimi Multhazam

Sebuah kaset kompilasi keluaran King’s Records. Berjudul Big Ten. Pada zaman itu semua kaset adalah bajakan. Bahkan kaset ini dengan seenak jidat mengambil logo Billboard chart dan menamakan kompilasi ini Billoard Rock Collection / Big Ten.

Kaset ini di bawa pulang abang ketiga gue, Gane Fetrizal. Abang yang paling gue banggakan. Karena doi keren. Ganteng dan banyak kawannya. Dan yang paling gue ingat dia pandai merakit sepeda. Dari nol sampai keren. Doi sudah masuk SMA pada waktu itu. Sedangkan gue masih kelas 3 SD. Suatu hari dia pulang pagi. Habis nongkrong dan memberikan kaset pinjaman ini ke gue. Dia langsung menyetel De Doo Doo De Da Da dari The Police buat gue. Lagu yang sangat hits pada waktu itu.

Uniknya gue hanya akan memutar lagu De Doo Doo De Da Da saja. Ketika lagu habis. Gue akan balik kaset ini. Dan otomatis side A dari kaset ini adalah track Roxane. Yeah, cinta pertama gue pada musik adalah The Police.

Begitulah selama berbuklan-bulan gue hanya mendengarkan kaset ini saja. Dan dua track itu saja. Lama kelaman mungkin jenuh juga kuping gue. Akhirnya baru gue mulai mengeksplore lagu-lagu lain dalam kompilasi ini. Dan yang menarik minat gue adalah Queen / Bohemian Rapsody. Dari pertama gue dapat kompilasi ini, gue langsung benci Toto. Entah kenapa. Sampai sekarang pun, gue gak paham Toto. Bahkan bisa di bilang alergi hahaha. Padahal banyak sekali lagu di album ini. Tapi gak menarik minat gue. Men At Work / Down Under sempat gue lirik. Walaupun masih jengah di kuping pada saat itu.

Akhirnya ketika dewasa gue dapat menganalisa kenapa gue bisa memilih hanya The Police di kompilasi ini. Yoi, warna Punk yang ada dalam The Police jawabnya. Sejak kecil gue gak berminat terhadap progresi rumit. Hahahaha. Itulah mengapa Toto membuat gue sebal setiap memutar kaset ini.

Inilah track lengkap kompilasi ini

Side A
1. Rosanna / Toto
2. Hard To Say I’m Sorry / Chicago
3. Always Somewhere / Scorpions
4. Bohemian Rhapsody / Queen
5. Free Me / Uriah Heep
6. Roxanne / The Police
7 Waiting For Your Love / Toto

Side B
1. The Final Cut / Pink Floyd
2. Life Is Real / Queen
3. Love Hurts / Nazareth
4. De Do Do Do De Da Da Da / The Police
5. Down Under / Men At Work
6. Soldier Of Fortune
7. When The Smoke Is Going Down / Scorpions
8. Affraid Of Love / Toto

logo morfem
Booking Contact: 0815 89 86 915
Morfem CD, buy online at demajors.com
Official Blog: http://morfemband.wordpress.com/
Twitter: @morfem_band
Morfem Use:
Radix Guitars
Crooz Apparel
Morfem 2nd album recorded at: ALMOS a small recording studio at jl. kalibata timur I no 30 jakarta. Follow: @Almosstudio

MORFEM DATANG SEMUA SENANG


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Jimi Multhazam 2025 by Devision