Hal yang terlintas di kepala ketika menyebut Jepang!

Hal pertama yang gue ingat kalau menyebut kata Jepang adalah:

ropongi akira takasaki

Akira Takasaki, gitaris Heavy Metal Jepang tahun 80an. Jangan berfikir tentang J-Rock, band doi, Loudness mengusung Heavy Metal dan cadas pada zamannya.
Hal kedua yang gue ingat kalau menyebut kata Jepang adalah:

Voltes

Voltes V yg entah kenapa kalo di video lokal namanya jadi Voltus 😀
Hal ketiga yang gue ingat kalau menyebut kata Jepang adalah:

godzilla

Godzila 60an, entah kenapa figure ini lebih keren dari buatan Amerika tahun berapa pun. Please Hollywood menyerahlah untuk mencoba menyaingi kerennya Godzilla Jepang. Usahamu sia-sia sampai kapanpun!!
Hal keempat yg gue ingat kalau menyebut kata Jepang:

Hachiko

Hachiko, kisah kerinduan seekor anjing akan hadirnya sang majikan di stasiun kereta. Kisah yg sukses di filmkan dan membuat gue banjir tangis melunturkan gengsi gue yang setinggi langit.
Hal kelima yang gue ingat kalu menyebut kata Jepang

miyabi

Maria Ozawa, setelah gue menonton video berdurasi pendek debutya, gue merenung. Sebenarnya cewek secantik dia bisa melakukan lebih banyak hal daripada video-video pendek tersebut. Tapi…Ah sudah lah..

Yang pasti mulai tahun ini hal pertama yang akan gue ingat kalo menyebut kata Jepang adalah

ropongi poster

ropongi artnight

ROPPONGI!

Yoi Roppongi my friend, sebuah tempat di kota Tokyo. Dan tahun ini adalah Roppongi Art Festival yang ketiga. Keren banget tuh. Jadi selama 32 jam galeri dan museum yg berada di Ropongi tetap buka sejak pagi tanggal 19 -20 April malam. Gue membayangkan bisa menyaksikan matahari terbit dan menikmati morning view magis Tokyo di antara karya-karya kontemporer, instalasi dan performance art. Aiiih keren ☺ Tahun ini Katsuhiko Hibino yg jadi kuratornya

Katsuhiko Hibino

Tema Ropongi Art festival tahun ini diselaraskan dengan diumumkannya Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade: “Move your body’ which associates with the cognitive body of art”. Ternyata yang terlibat dalam Ropongi Art Festival bukan hanya seniman-seniman kontemporer Jepang. Indonesia juga mengirimkan seniman-seniman nyentriknya. Go Ahead Challenge mensponsori Henry Irawan (Batman-nya Goodnight Electric), Saleh Husein (Ale-nya WSATCC), Bondan (Goodnight Electric juga), dan Gibranos untuk terbang ke Ropongi memboyong karya mereka. Sadiiiis. Gue selalu bangga menjadi kawan mereka ☺

Minggu lalu mereka cerita ke gue, dengan tampang girangnya pas tau bakal dikirim ke Jepang. Gimana engga, mereka bakal terlibat dalam eksibisi itu, barengan sama seniman-seniman dari seluruh penjuru dunia. Wan Ale aka Saleh WSATCC bakal bikin human instrument tentang erupsi Gunung Tambora di tahun 1815. Batman mau bikin kolase kain warna-warni. Gibranos bikin hologram print art, dan Bondan bikin instalasi uang rupiah yang dicetak di seng. Semuanya bakal dibawa ke Jepang tanggal 17 April besok (dan gue ikutan jadi supporter haha ).

Ibaratnya, ini bakal jadi pengalaman internasional yang ngga bakal mereka lupain (dan gue juga dong). Pengalaman ini dikasi sama Go Ahead Challenge buat pelaku-pelaku seni kayak mereka, sebagai bentuk apresiasi terhadap insan kreatif. Go Ahead Challenge sendiri merupakan kompetisi yang diadain di GoAheadPeople.com, di mana setiap orang bisa submit karya seni mereka… dan berkesempatan untuk dapet pengalaman internasional serupa kayak keempat kawan gue ini. Tapi bukan ke Jepang. Hadiah Go Ahead Challenge akhir tahun ini lebih dahsyat, my friend!! Paris!!! Kalo mau lihat tulisan gue soal Go Ahead Challenge, buka aja link ini.

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Jimi Multhazam 2025 by Devision