Kalo ngomongin album Rumahsakit, Nol Derajat otak gue otomatis berputar ke Hanggar Teras. Pancoran, Jakarta Selatan awal 2000an. Waktu itu gue baru aja bikin band (lagi). Masih bernama Jimi and The Playboys (yg kelak berevolusi jd Cosmic G Spot lalu The Upstairs). Gue ngemis-ngemis tuh ke panitia launching album Nol Derajat (Aria Baja) supaya band gue bisa main jadi opening act. Sudah tentu di tolak mentah-mentah. Dari jaman kuliah Baja emang paling demen nolak band gue manggung di acara yang dia pegang haha. Alesannya tetep. Acaranya sudah Fixed Jim!
Ternyata beberapa hari sebelum acara di mulai, Indra Ameng (manager Rumahsakit waktu itu, sekarang di WSATCC) menelphone gue. langsung memberi mandat ke gue untuk jadi MC. Wah kesempatan nih (fikir gue). Akhirnya gue memberi syarat. Oke, gue mau jadi MC kalau band gue jadi Opening act. Sepertinya senjata gue berhasil. Ameng berjanji menghubungi gue besoknya.
Besoknya Aria Baja menghubungi gue.
Baja: “Jimi, lo bisa main jadi opening act!”
Gue: “Asoy, thank you Ja…”
Baja: “Tapi lo main pertama. Setelah soundcheck dan cuma satu lagu!!!”
Gue: “(Kampret) gak napa, sikat Ja!”
Rumahsakit kelar soundcheck, dan gue akhirnya naik pentas juga. Satu lagu. Dan yang nonton cuma 7 orang. Dan separuhnya team artisti!!! Hahahahahahahaha….Gue yakin orang yang paling berbahagia saat itu pasti Aria Baja 🙂
Setelah gue selesai main. Akhirnya tugas mc gue jalani. Sebagai MC gue memperkenalkan Bandempo main. Mereka sampai membawa Cheerleaders segala. Ide ini cukup segar pada jaman itu. Lalu Fable naik pentas. Dan yang di tunggu-tunggu datang: Rumahsakit!!!. Ramai dan meriah sekali suasana kala itu. Saat itu gue larut dengan suasana dan merasa album kedua mereka warnanya berbeda. Tapi lebih mengena ke selera gue pribadi.
Pulang dari acara itu gue langsung beli kaset mereka. Dan single Kuning, Mati Suri, Manuver Gelombang Pasang, Terbalik, dan Anomali kontan jadi nomor favorit gue.
Selain emang musiknya udah keren. Produksi album inipun terbilang cukup bagus. Jauh banget dari album pertama mereka. Dan yang pasti gue baru sadar kalo rumahsakit memiliki lirik yang luar biasa. Tema-temanya gak biasa. Kadang dari film animasi, horror, tapi bisa juga di nikmati sebagai lagu cinta yang apatis.
Berapa penggal lirik Nol Derajat favorit gue:
Kuning
namun jarak yang kutempuh, tak membuatku lebih dekat lagi denganmu
ceritakan padaku indahnya keluh kesahmu
sebelum angin senja membasuh jauh..
tetaplah di istanamu, langit yang biru kelabu
biarlah rinduku kusimpan bersama mimpiku
bilakah kau ajak ku, bertemu kembali slalu
kutunggu kuningmu, di setiap waktuku
(sadis..)
Anomali
Bulan purnama dan gerhana sering menampakan dirinya
Kalau bisa selamanya aku ingin memilikinya
Ternyata dia gadis yg bermata hitam kelam bersinar
Dan bersayap Anomali
Mati Suri
ku tak merasa-kan kesepian dalam dunia baru
khayalan menjadi nyata
takkan terulangi kisah terulang dia
menarik ragaku keatas surga yang beku
antara khayalan hidup dan tiada
Akhirnya album Nol Derajat suskses menjadi soundtrack gue di awal tahun 2000an. Menemani era dekil, kelam dan suram gue. Sebelum tidur selalu di walkman hijau kesayangan gue. Bangun, lalu setel lagi. Berulang terus. Sampai akhirnya gue menemukan jati diri gue 🙂
Booking Contact: 0815 89 86 915
Morfem CD and Merchandise click here
Follow Us on Twitter: @morfem_band
Morfem Supported by:
Radix Guitars
Monochrome Denim
Morfem 2nd Album Recorded at ALMOS, a small recording studio at jl. kalibata timur I no 30 jakarta. Follow @Almosstudio
MORFEM DATANG SEMUA SENANG