Sedikit Mengenang Jon Lord (Deep Purple)

Pagi tadi gue terkejut melihat #hashtag di Twitter, #RIPJonLord. Di tambah lagi beberapa quotes dari beberapa musisi di Blabbermouth.com untuk mengenang beliau membuat gue terharu. Hari kemarinnya 16 Juli 2012, Jon Lord meninggal dunia pada usia 71 tahun. Karena kanker pangkreas yang di deritanya.

Terus terang Deep Purple sempat punya tempat khusus di hati gue. Biasanya kita akan mendapat influence Classic Rock dari Bokap ataupun abang-abang kita di rumah. Tapi tidak demikian halnya dengan gue. Gue mulai suka Deep Purple karena membaca tulisan di majalah. Ah sepertinya gue masih ingat beberapa momment Deep Purple gue jaman dulu. Mari kita mengenang Jon Lord kawan 🙂

Bad Attitude/Mitzi Dupree
Dua lagu pertama Purple yang gue denger. Gue ingat, gue pergi sendiri membeli kaset kompilasi rock. Yang isinya Deep Purple, Chicago, Bad Company, Boston, Foreigner. Waktu itu gue masih SD, tertarik dengan Purple setelah membaca artikel di majalah Hai. Tulisannya cukup bikin adrenalin gue melonjak. Kelihatannya mereka keren sekali. Padahal beberapa tahun kemudian gue baru sadar. Majalah Hai salah memasukkan gambar. Gambar yang di pasang adalah Ritchie Blackmore masih muda dan (yang fatalnya) di halaman berikut malah gambar George Lynch dan Don Dokken dari band Dokken. Pantesan kelihatan sangar hahahha. Padahal di dua lagu ini Deep Purple sudah mulai terlihat senior hahaha. Permainan Lord di intro lagu Bad Attitude sangat megah sekali buat kuping SD gue 🙂

deep purple machine head

Kelas 1 SMP
Kawan-kawan di kelas lagi gandrung Bon Jovi dan Europe. Tapi gue justru mendengarkan Deep Purple. Cukup jadi bahan celaan di kelas. Dianggap ketinggalan zaman. Tapi gue justru bangga. Menurut kuping smp gue, Bon Jovi dan Europe itu sangat lame dan ke cewe-cewean. Setelah gue googling malam ini, tahun 2012. Gue baru tau nama keyboardist kedua band itu. David Bryan dan Mic Michaeli. Ah keyboards mereka mah Bubble Gum style! Jon Lord dong classic dan Raw! Terimakasih Tuhan kau bebaskan aku dari Bon Jovi dan Europe 🙂

Agung Prabowo
Anak baru di sekolah gue SMP 51. Dia masuk di kelas dua. Pindahan dari Jatim (kalo gak salah Surabaya). Nerd. Jago matematika. Di rumahnya tapi udah boleh ngerokok setelah makan. Di kamarnya ada kartu bokep.Dan yang paling gue inget sepatunya tertulis…kaki kiri DEEP …kaki kanan PURPLE. Hahaha… friend gout nih.

deep purple

Speed King
Pertama nyetel lagu ini di tape keluarga, beh ngebut banget. Keren nih. Jantan. Serasa denger Heavy Metal. Vokalnya melengking. Tiba tiba abang gue yang pulang kantor mengeryitkan dahi lalu berkata:
Abang gue: “Kok suaranya agak Chipmunk dikit yha?”
Gue: Ah masa???
Abang gue akhirnya mengambil obeng kecil dan memutar motor di dekat head tape gue. lalu berujar..
“nah ini baru normal temponya”

Ternyata lagu ini terdengar brutal karena putaran motor tape gue terlalu kenceng hahahaha…

deep purple made in japan

Lazy (Made In Japan version)
Versi live yang paling gue suka. Intronya Jon Lord banget. Dari bnyi-bunyian Ruang angkasa ala New Wave dan petikan lagu Louie-Louie di awalnya sampai tune klasik dan drumming agak-agak swing di awalnya. Ahahaha gue suka banget versi ini. Ketika gue denger versi albumnya, agak drop rasanya. Temponya lebih pelan dan solo-solonya sedikit 😦

Radio Metro Jaya
Sebuah Radio AM yang memiliki program Deep Purple Nite. Gue lupa siapa penyiarnya. Gue selalu menunggu program ini. Walau gue tau program ini hancur. Kebanyakan baca kartu post yang datang. Yang isiya atensi dari pendengarnya. Dan gilanya setiap nama pengirim kartu post selalu di imbuhi nama belakang personil Purple. Seperti ….
“Yha inilah kartu post atensi dari Bambang Blackmore, Jono Lord, Siska Gillan, Guntur Paice dan lain-lainnya. Tapi yang menarik adalah backsound setiap penyiarnya berbicara selalu menarik perhatian gue. Gue yakin banget permainan keyboardsnya milik Jon Lord. Tapi nuansanya gak Deep Purple banget. Suatu saat gue yakin akan menemukan jawabannya.

Bali Agung

Eberhard Schoener / Bali Agung
Sebuah rilisan Art Rock bernuansa Bali. Kolaburasi Eberhard dengan I Gusti Ngurah Togok. Tapi untuk saat ini gue gak mau membahas album ini secara mendalam. Album ini sering di putar keras-keras oleh abang gue. lalu dia matiin lampu. Anjing Horror banget nuansanya. Tapi setelah siang hari. Dan dia sudah berangkat kerja, penasaran gue lihat kasetnya. Hmmmm…ngeriii. Tapi tunggu dulu di side Bnya ada album solo Jon Lord. Sarabande…..

Sarabande

Lalu pita gue ffwd sampai nomor Sarabande. EUREKA!!!!!!!!! ini dia backsound di kala penyiar ngobrol di Radio Metro Jaya!! Woooohooooo….

Sejak saat itu kaset Eberhard Schoener pindah ke kamar gue 🙂

Kaset Deep Purple pertama gue
Sebuah rilisan bajakan dari Aquarius. Berjudul The Best Of Deep Purple. Dengan warna dominan magenta dan photo hitam putih dengan komposisi miring. Asli gue masih inget photo itu. Gue googling dan keluarlah gambar ini:

Deep Purple

Jon Lord masih tampak gagah dan keren di bagian kanan (duduk paling depan).

Dan sampai sekarangpun Deep Purple Mark I dan Mark II masih gue tetap gue nikmati. Walau vokalisnya silih berganti. Keyboardnya tetap Jon Lord.

Rest In Peace Rocker 🙂

logo morfem
Booking Contact: 0815 89 86 915
Morfem CD and Merchandise click here
Follow Us on Twitter: @morfem_band
Morfem Supported by:
Radix Guitars
Monochrome Denim
Morfem 2nd Album Recorded at ALMOS, a small recording studio at jl. kalibata timur I no 30 jakarta. Follow @Almosstudio
MORFEM DATANG SEMUA SENANG


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Jimi Multhazam 2025 by Devision