Deretan ini adalah album keren rilisan tahun 2011 yang mengena di selera pribadi gue. Urutan dalam tulisan ini bukan berarti rating. Urutannya pun tercampur-aduk antara band lokal dan internasional. Semuanya sama rata. Walaupun banyak rilisan Indonesia yg keren. Tapi gue hanya mencantumkan album berbahasa Indonesia. Karena lirik Indonesia langsung mendapatkan 20 persen tempat di hati gue. Setelah di setel, bisa jadi makin padat hingga 100 persen. Coba di tengok friend. Siapa tau selera kita selaras. Selamat menikmati.
Rajasinga / Rajagnaruk
Kurang Ajar! album ini keren banget! Sebenarnya gue sudah jarang mendengarkan Grindcore. Terrorizer / World Downfall adalah album kencang terakhir yang gue hafal. Tapi setelah mendengarkan album ini, gairah grinding gue sempat terpicu hahaha. Thanks buat kawan gue Agil yang sudah menghadiahkan CD keren ini. Track “Dilarang Berbisa” adalah track favorit pertama gue. Cinta putaran pertama hahaha. Hey lirik mereka bagus. Bisa di bilang inilah contoh lirik paling ngehe dan keren di kalangan musik Grinding. Kalo ada yang bilang musik Grind gak cocok pake bahasa indonesia, suruh dengerin album ini. Kita buktikan mereka salah.
Banyak quotes menarik yang bisa di petik dari lagu-lagu mereka.
Anak Haram Ibu Kota:
Besar dengan liar. Terdidik oleh caci. Terasah oleh maki. Menyambut Terang dengan Perang. Menggiring gelap dengan harap.
99%THC 1% Skill:
Kamar kami kecil. Dunia kami luas. Kami kurang ajar. Tapi terus belajar. Kami memang seram. Tapi Tidak Suram. Kami memang susah. Tapi tidak payah.
Singa Lapar:
Dari sebuah kumpulan liar. Yang tak tenang di belantara kawanan. Kami datang mengisi kehidupan. Di parak siang kakunya malam
whuih, bisa -bisa gue copy semua lirik album ini. kalo di lihat dari struktur liriknya yang berpantun. Gue curiga yang nulis pasti berdarah Minang 🙂
Wavves / Lives Sux
Akhirnya rilis juga mini album ini. Jangan terkecoh dengan cover mereka friend. Mereka tidak sekejam itu. Mereka hanyalah pemuda tanggung yang bermain three chord anthem dan bersenang-senang. Gue udah menduga kalo ep ini keren setelah dia menggratiskan lagu I Wanna Meet Dave Grohl di web pribadinya beberapa bulan lalu. Jika elo suka sound Fuzzy, chord-chord santai buat stage diving, indie rock, noise rock, lo-fi, atau apapun namanya. Maka album dari band San Diego, California ini adalah pilihan yang tepat. Selain I wanna Meet dave Grohl, cek juga lagu Nodding Off. Lo akan merasakan kolaburasi dengan Best Coast di refrainnya. Atau kolaburasi dengan band Hardcore Fucked Up di lagu Destroy. Lagu mereka yang berjudul Bug juga keren. Selain album ini album mereka sebelumnya, King Of The Beach juga patut di simak. Pokoknya kalo elo keranjingan Progressive Rock dan The Beatles, sebaiknya lupakan album ini. Mari kita berpesta kawan-kawan wuuuhuuuu!!!
Vetiver / Errant Charm
Gue pertama kali mendengar single Vetiver di tempat yang sama sekali gak musikal. Yoi, gue lagi mampir di sebuah toko arloji di daerah Senayan, dan operator tokonya kebetulan sedang memutar lagu yang keren. Wah seleranya kena nih sama gue. Akhirnya gue menayakan judul lagu dan artistnya kepada pramuniaga yang jaga. Gak gue sangka, eh dia malah membawakan ipod operatornya. Seketika toko arloji itupun sunyi senyap. Gue jadi gak enak hati sebenernya. Tapi cuek lah. Setelah gue lihat di Ipodnya ternyata naman penyanyi ini Vetiver. Judul lagunya Wonder Why. Dari album Errant Charm. Buru-buru gue catet di notes gue. dan gue cari albumnya.
Setelah mendapatkan full albumnya, gue makin kesengsem sama karya mereka. Ternyata mereka berasal dari Greensboro, Carolina Utara, Amerika. Dan album ini di rilis oleh Sub Pop records. Selain Wonder Why, Ride-Ride Ride adalah nomer favorit gue. Warna musiknya Folk dengan sentuhan sedikit T-rex dan Velvet Underground di dua lagu tadi. Sisanya, album ini berisi nomor-nomor kalem. Kadang-kadang agak terdengar nuansa Smashing Pumpkins di nomor slownya. Cukup menyenangkan 🙂
Vivian Girls / Share The Joy
Band cewe ini punya racikan image yang paten. Vintage Teenage Girls, Tattoos, Rock Music. Pas buat fantasi pria-pria remaja yang beranjak dewasa. Share The Joy adalah album Viavian dengan sound paling keren sejak debutnya. Kalo secara racikan bunyi Vivian masih bermain di olah vokal ala pop group 60an semisal Shangri-las. Musik Pop dengan skill Punk. Lalu di rekam dengan formula Lo-fi. Noise gitarnyapun sekarang sudah tidak sepekak album sebelumnya. hal itulah yang membuat album ini lebih keren. Kalo lo belum pernah denger Vivian coba cari video mereka I Heard You Say. Lalu coba juga Take It As It Comes, dialog telephonenya ngehe hahaha. Tema-tema lagunya memang seputar topik perbincangan cewe remaja. Gak perlu tampak berusaha keras menjadi liar seperti Khe$a.
Aliensick / Sinting
Album Rock Indonesia yang menghanyutkan. Band dari Jakarta ini memiliki bahan dasar Alternative Rock/Grunge/sound 90an lainnya album ini di kemas ke dalam sound yang lebih modern. Penggarapan artworknya dengan tinta China, itu sudah pasti selaras dengan selera gue. Dan produksinya cukup keren. Nuansanya berbeda di tiap track. Liriknyapun keren, bahkan sering memaksa kita ikut bersenandung ketika memutar cdnya. Yoi mereka punya formula cathy dalam meramu lagunya. Layak koleksi lah. Ketika elo mendapatkan CD ini, gue sarankan langsung putar track favorit gue Nihil. Oke, sudah? coba ulang sekali lagi. Lo bayangin lo berada di depan panggung ketika mereka sedang mentas. Nikmati naiknya emosi ke tahap refrainnya.Beeeh sedaaaaff. Track ini benar-benar favorit gue. Lalu coba juga pindah track ke Teri Kampung, kali ini lebih keras! Bawaannya mau stage diving hahaha. Sudah? coba pindah ke track Sinting. Agak down tempo sejenak. Lalu masuk ke lagu sentimenti (sentimentil?) berjudul singkat…P. ternyata mereka sering memberi kejutan di makna lagunya. baca selengkapnya tentang album ini di sini.
Sir Dandy / Lesson #1
Belajar gitar, bikin lagu, langsung rekaman! Teknik yang genius. Sir Dandy, seniman (bisa juga di sebut desainer, pedagagang atau musisi) Bandung, bisa di kategorikan sebagai apa saja. Bisa di sebut musisi Folk. Musisi berpredikat singer song writer atau bahkan musisi komedian. Terserah. Lagu favorit gue di album ini Sekdrag dan Ode to Antruefunk part 2. Kalau lagu Juara Dunia sudah pasti favorit masyarakat luas. baca tulisan lengkap gue tentang Sir Dandy, klik di sokin 🙂
Peter Bjorn And John / Gimme Some
Hampir saja band ini menyandang predikat One Hit Wonder, kalo tidak merilis album ini. Tepuk tangan dulu dong buat Per Sunding atas tangan dinginnya memproduseri band yang di dirikan di Stockholm, Swedia, tahun 1999 ini. Album ini terdengar busuk dan middle di tangan doi. Hal inilah yang membuat album ini antik. Kalo soal materi lagu PBJ, sudah pasti keren. Apalagi ada nomor yg terdengar klasik Punk di kuping gue seperti Black Book, Lies dan Breaker Breaker. Tapi sebelum gue kesengsem abis dengan album ini, pertama gue sedikit kaget denger intro Second Chance ketika bersiaran sore di Trax FM. Intronya bersuasana 2112 Rush. Gue pikir lagu ini merupakan single dari band Progressive revivalist. Ternyata ketika masuk drum, lagunya berubah menjadi centil. Ayiaiy ayiay. Gue suka banget album ini. Jangan lupa nomor Dig A little Deeper, dan May Seem Macabre. Kalo boleh sedikit sok tau, dua nomor ini cocok menjadi single mereka berikut. I Know You Don’t Love Me akhirnya menjadi nomor yang pas buat penutup album keren ini ☺
Black Lips / Arabian Night
Seperti gue tulis sebelumnya. Album ini keren dan mudah di terima. Maka dengarkanlah sebelum album ini menjadi Hipster Rock hahaha. Kalo selera lo Punk Rock Classic/ 60’s Garage/ Psychedellic Purba/ The Rollingstones maka album ini adalah soundtrack yang tepat buat hidup lo. Black Lips di dirikan tahun1999 di Dunwoody, Georgia, Amerika Serikat. Album ini produseri oleh Mark Ronson, produser Inggris cap playboy favorit gue dan Lockett Pundt di beberapa lagu. Gue pertama mendengar single pertama mereka Modern Art ketika siaran (Terimakasih buat Sandra yang sudah memasukkannya ke Chart 2020 Trax). Kontan gue mencari albumnya. Ternyata di album ini Mark Ronson berhasil menyulap pemuda-pemuda pemabuk ini menjadi idola-idola mereka di tiap track yang berbeda. Ronson berhasil menyulap Black Lips menjadi Ramones di nomor Raw Meat, lengkap dengan tepuk tangan ala Blitzkrieg Bop dan sound dengan kebusukan serupa. Menjadi The Seeds di nomor Noc-A-Homa. Agak-agak The Troggs di nomor Spidey’s Curse. Lalu jadi agak Stones di nomor Dumpster Dive, refrainnya mengingatkan Jagger-Richards di era gondrong 70an. Bahkan om-om di Stones saja sudah meninggalkan gaya ini. Gue jadi membayangkan, andai kata Mark Ronson memproduseri Rolling Stones. Pasti bisa jadi muda lagi tuh mereka. Patut di pertimbangkan tuh Om Jagger hahaha. Tapi kok jadi gak berkarakter gini yah? Alah gak usah di ambil pusing. Yang penting lagu-lagunya keren. Covernya sih butut. Penuh symbol-symbol neraka yang entah memang mereka amini atau sebuah parodi. Jangan-jangan mereka terlibat perjanjian dengan….ah pler lah. Hahahaha…
Berlin Brats / Believe Or Rot (1973-1976)
Sebenernya album ini di rilis oktober tahun lalu. Tapi cueklah. Gue baru dapet bulan Agustus 2011 soalnya. Dan yang pasti semua lagu di album ini bener-bener gue bangetzz!! Siapa sih sebenernya Berlin Brats? 4 kata buat mereka: Band Yang Kurang Beruntung! Atau bisa jadi: Band Yang Sangat Pemalas. Mungkin kebanyakan teler. Yoa mereka memang korban Rolling Stones. Dan juga penyembah New York Dolls. Di dirikan tahun 73 di Hollywood. Los Angeles. Bisa di bilang merekalah band Punk pertama di LA (menurut Rodney Bingenheimer KROQ). Berlin Brats merasakan pengalaman seperti band Indonesia juga, Pay To Play live Gigs. Merekam satu single Psychotics/Tropically Hot. Lalu bubar. Hahahaha. Lalu vokalis mereka Rick Wilder mendirikan Mau-Maus bersama drummer mereka Rick Sherman. Album ini adalah dokumentasi karya pertama dan terakhir mereka. Tapi hal penting yang musti kita ingat. Lagu mereka berjudul (I’m) Psychotic punya nilai 9. Itu pun dari penilaian gue pribadi. Kalo lo denger lead gitarnya keren banget, jangan heran. Robby Krieger (ex The Doors) yang memainkannya.
Scion A/V Garage: Hex Dispenser / King Tuff
Sebuah split album yang keren. Lupakan Hex Dispenser. King Tuffnya lebih keren. Singlenya Hands bisa di download gratis di sini. Coba lo dengerin. Kita seperti di bawa ke era Glam Rock. T-Rex rules! Kerennya KingTuff gak langsung merubah image mereka menjadi Glam Rocker dan berglitter ria. Mereka tetep band klab malam yang gondrong dan bertopi trucker lusuh. Kalo ingin lebih jauh mendengar karakter King Tuff, bisa juga di cari albumnya King Tuff was dead, rilisan Colonel Records 2009. Band gak ngetop bukan berarti jelek. Mereka cuma gak punya team marketing yang genius. Atau mereka memang sudah nyaman dengan kebersahajaannya
Jude / Apapun Itu EP
Di rilis bulan Januari tanggal 11, tepat di ulang tahun gue. Band lokal favorit gue saat ini. Band dengan haluan vintage yang bisa melepaskan diri dari kungkungan The Beatles, Koes Plus, dan Naif. Karena tiga hal itulah yang selalu timbul di band bernuansa jamdul Indonesia. Vokal Jezkul adalah hal yang paling pertama tertangkap keren di telinga gue. Merdu, Pop, sekaligus nyeleneh. Liriknya pun cukup keren. Dengan format CD-R album ini pantas di masukkan ke dalam playlist elo bersama band mancanegara lainnya. Baca selengkapnya dengan klik tulisan ini.
Morfem / Indonesia
Sorry neh friend, gout puas banget dengan album ini. jadi harus di cantumkan di list ini. Kerjasama dengan engineer kawakan Yoseph Saryuf dan Wahyu HW menghasilkan sound yang ue impikan selama ini. Kerja sama dengan Pandu Fuzztoni, Bram dan FAW jugamenyenangkan. Karena album ini adalah obat paling emosional buat tusukan-tusukan punggung di gue pribadi. Gak ada album ini, mungkin gue bisa GILA! Dan di album inilah untuk pertama kalinya gue bekerjasama dengan satu musisi yang gak kena Punk Rock sama sekali di dalam hidupnya. Walaupun di imbangi dengan dua bocah nakal yang ketagihan Punk Rock dan bunyi-bunyi eksperimental. Selayaknya album debut. Belum ada pertabrakan selera. dan semuanya di buat dengan semata-mata bersenang-senang. Ringan. Banyak tertawa. Rekam… dan rilis.
Booking Contact: 0815 89 86 915
Morfem CD, buy online at demajors.com
Official Blog: http://morfemband.wordpress.com/
Twitter: @morfem_band
Morfem Use:
Radix Guitars
Crooz Apparel
Morfem 2nd album recorded at: ALMOS a small recording studio at jl. kalibata timur I no 30 jakarta. Follow: @Almosstudio
MORFEM DATANG SEMUA SENANG