Besok Bubar, nama band yang selalu menggelitik gue setiap ada gigs. Sampai tulisan ini di bikin pun gue belum pernah nonton mereka manggung. Gue sempat berfikir mereka hanya band iseng, yang membubarkan diri setelah manggung. Tapi kok namanya hadir terus di setiap acara. Dan konon sudah memiliki penonton sendiri. Wedeh makin penasaran gue. Dan rasa penasaran gue semakin memuncak, ketika melihat CD mereka di Monka, Kemang. Karena gue kehabisan kompilasi legendaris Those Shockin Shakin Momment, akhirnya gue memutuskan membeli CD mereka. Dengan satu alasan. Covernya Keren!!!!
Sampai di rumah gak sabar gue buka plastik pembungkus Cd dan Anjiiiing…..artworknya memang kelas wahid. Ternyata slevenya berbentuk panjang. Satu sisi menggambarkan suasana kota yang indah, damai sentosa. Sisi sebaliknya suasana yang sama dengan gambaran yang mengerikan. Sleeve panjang tadi di lipat 5, lipatan terakhir di jadikan cover depan. Impresi pertama yang menyenangkan. Gue sampe lupa memasukkan CD ke player. Setelah selesai terpesona, langsung gue puter tuh CD. Yoa, track pertama langsung jadi favorit gue. Di gas poll dengan lagu yang keras. Berjudul Besok Kita mati. Dari sleeve cover ini akhirnya gue berhasil mengkontak Amar. Vokalis, gitaris dan pencipta hampir semua lagu Besok Bubar. Dan ternyata mereka sudah ada sejak tahun 2005.
Dari Obrolan gue bersama Amar di dunia maya akhirnya gue tau kalo ternyata album ini adalah album kedua mereka.
Amar: “awalnya album kedua ini mau kita beri judul ‘Jakarta’ dan judul album itu ditumpahkan ke artwork yaitu satu sisi keadaan kota Jakarta yg indah, bersih, damai, yg semua orang idam-idamkan. Di satu sisi yaitu keadaan kota yg sebenarnya, brantakan, pembunuhan, bunuh diri,chaos, polusi dll. Dan karna hasil akhir artworknya kita suka bgt, kyknya sayang kalo artworknya ‘dikotori’ oleh judul album ‘Jakarta’, akhirnya ga usah pake judul album sajalah. Heheheh..”
Suatu alasan penamaan album yang cukup nyeleneh hahah. Sukses buat Dwarvo dari komunitas Pearl Jam Indonesia yang telah membuat cover ini fenomenal.
Sebenernya gue males menayakan kenapa di namakan Besok Bubar (pertanyaan paling membosankan bagi semua band) Tapi karena penasaran, gue tanya juga. Dan Amar menjawab dengan selebornya: “gue keceplosan nyebut ‘Besok Bubar’ saat itu mendaftarkan band kita di gigs komunitas Grunge,karna gw pikir bakal bubar lagi nih band. Hehehe
Apakah musik mereka Grunge? Amar tidak menyangkal: Musik kita Grunge! Karna kita menganggap grunge itu ga da batasan dan bebas! Jujur aja kita ini bukan orang-orang yg hebat memainkan instrumen. Kita cuma ingin main musik dgn skill pas-pasan. Dan grunge-lah yg membuat kami pede. Kita bisa maen sekencang nirvana, atau se-dark alice in chains, atau se-rumit soundgarden, ataauu se-heavy TAD, heheh..tp yg kita mainkan skrg, ya grunge ala besok bubar. 😀
Yoa setelah dua track kenceng di awal, mereka memainkan nuansa yang berbeda di track lain. Tema penulisan liriknya pun cukup menarik. Mengangkat realitas persaingan di Jakarta. Ambisi mengeksploitasi bumi, sampai tema kegep nge Gele, dan yang ngegep akhirnya jadi pengedar. Lirik yang marah sekaligus apatis.
Album Besok Bubar keluaran Paviliun records ini memang paling pas buat penggemar Grunge dan Alternative 90an. Tapi gak menutup kemungkinan juga buat pendengar Metal. Karena sound mereka cukup berat di beberapa track. Kekurangan album ini cuma di back sleeve CDnya. Gue sampe bela-belain memotong sedikit sisi kiri kanannya, agar muat di trey CD. Dan melipat ulang, biar gak bergelombang seperti pertama gue dapat di toko CD.
Layak untuk di koleksi 🙂
Booking Contact/CD direct Selling:
0858 11 764 764
Twitter: @morfem_band
Official Blog: http://morfemband.wordpress.com/
Morfem Use:
Radix Guitars
Crooz Apparel
MORFEM DATANG SEMUA SENANG