Jude: Jangan Su’uzon, mereka tidak Naif

Gue jemu banget melihat band baru yang mengcover hits-hits milik The Beatles. Sumpah! Tapi ketika Jude naik pentas sebagai opening act di mini konser “Sore”, pada suatu waktu di sebuah bar bernama Eastern Promise. Jakarta. Penilaian gue itu pupus seketika. Gimana nggak, mereka mengcover single The Beatles berjudul “Yer Blues”!! Pilihan tak lazim untuk band yang berpersonil anak muda. Andai mereka mengcover Twist and Shout apalagi Love Me Do, udah cabut pasti gue. Selain itu, pas gue lihat front man mereka. Udah gondrong, tinggi, tambun, kumisan dan pake cutbray lagi. Sambil memainkan gitar pula. Lengkap sudah 😀

Tanggal 11 Januari 2011 (tanpa di sengaja) bertepatan dengan ulang tahun gue. Mereka merilis EP pertamanya. Dengan judul “Apapun itu EP”. Dan kebetulan pula album ini merupakan Cd pertama yang di putar di mini hi-fi baru gue. Kehadirannya mau-tak mau menjadi spesial. Gue putar lah CD itu. Bah. Intro pertama gue langsung terbayang Black Crowes. Namu ketika masuk verse pertama terbang sudah image burung gagak di kepala gue. Pop 60an langsung menyeruak ke sekeliling ruangan. Track 1 sampai 5 gue putar. Sekilas seperti Naif . Lalu gue putar ulang dari pertama. Ternyata gue salah. Image 60an memang sudah di monopoli Naif. Namun Jude berbeda. Sekali lagi jangan Su’uzon!

Yehezkiel (frontman mereka) tetap sebagai nilai jual tinggi band ini. Main gitarnya sadis mack. Bluesss. Abisss. Song writing mereka memang berhawa the Beatles. Tapi di bungkus dengan nuansa musik yang campur aduk. 60an pastinya. Dari bunyi gitar ala The Yardbirds, Cream sampe Hendrix ada. Bahkan tabokan Lukman ala Keith Moon (The Who) di drums. Hingga aroma pshychedelia juga ada (anjing! mulai sok tau gue). Yang jelas mereka merekam musik secara live. Kebayang betapa repotnya rekaman dengan teknik seperti ini. Hasilnya cukup busuk (maksud gue Vintage). Dan itu Keren!

4 track mereka keren semua. Kecuali yang instrumental. Selalu gue skip soalnya (Jadi belum pernah gue denger sama sekali). Tapi Bidaman yang pertama nancep di kepala. Namun secara lirikal Sadar dan Tersenyumlah yang paling istimewa. Eits tunggu dulu! Tentang seorang kawan juga keren. Banyak istilah-istilah unik yang mereka pakai. Keseluruhan album ini bercerita tentang kawan dan cinta pastinya. Sepertinya mereka sudah mulai menemukan formula menulis lirik Indonesia yang oke. Sebuah awalan bagus.

Mereka menggandakan sendiri album ini dengan format CDR. Di kemas dengan cover yang cukup oke. Di distribusikan sendiri via internet. Gue akhiri tulisan ini dengan kutipan lagu mereka

“Ayo berjuang Kawan. Hajar yang menghadang. Kurangi asupan. Nanti jantungan. Yang penting senang”

 

logo morfem

Booking Contact/CD direct Selling:
0858 11 764 764
Twitter: @morfem_band
Official Blog: http://morfemband.wordpress.com/
Morfem Use:
Radix Guitars
Crooz Apparel
MORFEM DATANG SEMUA SENANG

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Jimi Multhazam 2025 by Devision